Sebanyak 1.625 orang pengungsi

Sebanyak 1.625 orang pengungsi letusan Gunung Merapi yang sebelumnya mengungsi di sejumlah tempat pengungsian kecamatan dan rumah warga di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai meninggalkan pengungsian.

"Pengungsi letusan Gunung Merapi mulai terlihat meninggalkan pos-pos pengungsian sejak Minggu sampai hari ini tercatat sebanyak 1.625 orang dari 11.714 pengungsi yang berada di luar Posko Induk Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Rest Area Bunder," kata Kabag Humas Pemkab Gunung Kidul, Azis Shaleh, Rabu (17/11/2010).

Dia mengatakan untuk pengungsi yang berada di Posko Induk Pemkab Gunung Kidul di Rest Area Bunder malah bertambah dari sebanyak 730 orang menjadi 747 orang.

Azis mengatakan pengungsi yang memilih pulang kampung tersebut merupakan pengungsi yang tinggal di rumah-rumah warga dan posko-posko pengungsian yang disediakan pihak pemerintah kecamatan.

"Mereka kebanyakan yang berada di rumah-rumah warga dan pokso pengungsian di Kecamatan Patuk, Karangmojo dan Playen," katanya.

Dia mengatakan, dirinya kurang mengetahui persis alasan para pengungsi tersebut memilih pulang kampung.

"Pengungsi mungkin sudah merasa aman berada di kampung halamannya dengan mendengar adanya pengurangan status zona berbahaya Merapi sehingga memilih pulang dan merayakan Idul Adha di desa masing-masing," katanya.

Menurut Azis, pengungsi yang pulang kampung tersebut sudah meminta izin kepada koordinator atau relawan posko pengungsian di tiap-tiap kecamatan.

"Pengungsi yang meninggalkan pos pengungsian katanya sudah meminta izin kepada petugas posko di kecamatan, namun sebenarnya kami mengharapkan mereka untuk tetap tinggal di pos-pos pengungsian terdekat dengan rumah mereka sampai kondisi Gunung Merapi benar-benar dinyatakan aman," katanya.

Salah satu pengungsi yang merupakan Kepala Dukuh Batur, Kepohjari, Cangkringan, Tugiman, mengatakan masih memilih bertahan di posko pengungsian Bunder sampai ada pernyatan resmi tentang kondisi aman status Gunung Merapi.

"Kami sudah sering berpindah-pindah tempat pengungsian sehingga kami tetap memilih untuk berada di sini yang letaknya jauh dari Gunung Merapi sampai nanti ada pernyataan resmi dari Pemerintah terkait status aman Gunung Merapi dan kami diperbolehkan pulang," katanya. Demikian informasi dari ddhari tentang Sebanyak 1.625 orang pengungsi.

Persaingan memperebutkan jabatan sekretaris umum

Persaingan memperebutkan jabatan sekretaris umum (sekum) Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Sulsel periode 2010–2015 semakin sengit. Dua kader PDK,Husba Phada dan Andi Mustaman, dikabarkan sama-sama ngotot menduduki posisi tersebut. Rapat finalisasi pengurus PDK Sulsel yang digelar di Hotel Clarion,Jumat dini hari kemarin berakhir deadlock.

Perebutan jabatan sekum PDK menjadi penyebab kebuntuan perampungan pengurus tersebut. Rapat formatur yang dipimpin Ketua Umum PDK Sulsel terpilih Adil Patu,akhirnya menunda rapat tersebut dan meminta kedua kader itu berembuk selama tiga hari. “Kami masih memberi kesempatan kepada mereka untuk berembuk agar masalah sekum ini diselesaikan secara kekeluargaan,” tutur Adil Patu kepada SINDO kemarin.

Kebuntuan penetapan posisi tersebut juga disebabkan berimbangnya kekuatan masing-masing kandidat.Dua kader ini sama-sama mendapat dukungan pengurus kabupaten/kota. Selain itu, keduanya merupakan mantan pengurus DPP PDK Sulsel pada era kepemimpinan Zainal Abidin. Keduanya juga memiliki kontribusi memenangkan Adil Patu yang melawan Rahmansyah pada Kongres PDK Sulsel akhir Oktober lalu. Husba tak lain mantan Sekretaris PDK Sulsel, sedangkan Andi Mustaman adalah mantan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDK Sulsel. Selain Mustaman dan Husba, kader yang sebelumnya digadanggadangi menjabat sekum, yakni Suardi Bakri, Syamsu Rizal, dan Irwan Intje.

Husba Phada yang dikonfirmasi terpisah mengaku kembali mendapat amanat dan kepercayaan sejumlah elite PDK di Sulsel untuk mendampingi Adil Patu.Kendati demikian, mantan Koordinator Steering Committee (SC) Kongres PDK Sulsel ini berjanji akan menuntaskan hal tersebut dengan jalan kekeluargaan. “Saya akan melakukan pertemuan dengan Pak Mustaman yang dimediasi Pak Adil Patu. Insya Allah, pekan depan sudah ada hasilnya.Yang jelas,siapa pun yang terpilih sebagai sekum pasti didukung,” tutur Husba Phada. Anggota tim formatur Baharman Supri yang diminta tanggapannya sangat menginginkan Andi Mustaman mendampingi Adil Patu.Menurut Ketua PDK Palopo ini, jenjang kekaderan harus terus berjalan sehingga bisa melahirkan pemikiran dan terobosan baru di PDK.

“Saya sudah sampaikan ke Pak Husba agar Mustaman sebaiknya diberi kesempatan. Saya melihat Mustaman memiliki semangat yang besar dalam membesarkan partai ini,” ujar mantan legislator Palopo ini. Demikian informasi dari ddhari tentang Persaingan memperebutkan jabatan sekretaris umum.