Komisi I DPR RI akan melakukan kunjungan ke Arab Saudi mulai tanggal 2--7 Desember.
"Komisi I DPR RI akan kirim tim yang terdiri dari 7 orang ke Arab Saudi," kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin di Gedung MPR/DPR/DPD RI, jakarta, Rabu.
Adapun kunjungan komisi I DPR RI yang akan dipimpin langsung oleh TB Hasanuddin, adalah untuk mengetahui kinerja dari KBRI dan KJRI di Arab Saudi terkait bantuan kepada para TKI.
"Kita akan bicara dengan Dubes dan Konjen guna mengetahui kinerja KBRI dan KJRI terhadap TKI. Langkah apa saja yang dilakukan KBRI, KJRI, kendalanya apa saja, kondisi penampungan TKI seperti apa, pengurusan dokumen, dukungan dana bagaimana," ungkap politisi PDIP itu Komisi I DPR RI juga akan berkoordinasi dengan kementerian terkait seperti Kemenakertrans, Menko Kesra, Kemensos dan BNP2TKI.
"Apakah TKI yang mendapat izin pulang ke Indonesia dipulangkan dengan kapal TNI atau bagaimana. Itu akan kita bahas juga," kata TB Hasanuddin.
Adapun beberapa anggota Komisi I DPR RI yang akan ke Arab Saudi adalah Agus Gumiwang, Andriadi Fayakhun, M Najib, Syaifullah Tamliha.
Selama empat hari hilang di Kawasan Monas, Jakarta, Alma Aini Hakim (7) dirawat oleh Aja Suharja (49), seorang tukang penyewaan sepeda di sisi selatan kawasan Monumen Nasional (Monas).
Aja menemukan Alma yang terlihat sedang kebingungan pada Sabtu (26/10/2013). Kepada Aja, Alma bercerita ia terpisah dan tersesat dari tantenya ketika sedang membeli gorengan.
"Kaya kesusahan gitu Alma. Terus saya tanya, kenapa kamu? Alma menjawab dia tersasar karena disuruh tante untuk membeli gorengan," kata Aja di kawasan Monas, Rabu (30/10/2013).
Selama empat hari bersamanya, Aja memberi Alma baju ganti. Baju lama Alma disimpan Aja. Saat ditemukan, Alma menggunakan baju berwarna abu-abu dan celana jins pendek berwarna merah.
"Dia sempat saya ajarin naik sepeda juga. Tadinya dia enggak bisa naik sepeda," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Alma diberitakan hilang saat sedang diajak jalan-jalan tantenya ke Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (26/10/2013).
Ayah Alma, Roy Julian Hakim, menyebarkan kabar hilangnya Alma melalui media sosial. Kabar itu tersebar secara berantai, salah satunya diterima Nia, yang akhirnya menemukan Alma
Kelompok Kerja Media Online melayangkan surat keberatan kepada Telkomsel atas praktik pemasangan interstitial banner. Interstitial banner merupakan banner iklan atau informasi yang muncul secara otomatis sebelum atau sesudah halaman konten Web. Pada kasus Telkomsel, banner tersebut otomatis muncul pada saat konsumen mengakses properti milik Kelompok Kerja Media Online melalui jaringan Telkomsel.
Surat keberatan yang ditujukan pada Presiden Direktur PT Telekomunikasi Seluler, Alex J. Sinaga, itu ditandatangani 11 anggota Kelompok Kerja Media Online, yakni termasuk VIVA.co.id, Tempo.co, Okezone.com, Detik.com, Kompas.com, Merdeka.com, Kapanlagi.com, Tribunews.com, Liputan6.com, Bolanews.com, dan Metrotvnews.com.
Dalam surat keberatan itu, Kelompok Kerja Media Online berpendapat bahwa interstitial banner milik Telkomsel telah mengakibatkan kerugian materil dan imateril bagi mereka sebagai pemilik properti dan para konsumen selaku pengakses situs.
"Kami meminta Telkomsel menghentikan praktik periklanan tersebut paling lambat tujuh hari kerja sejak surat diterima," demikian bunyi butir keempat dalam surat keberatan tertangal 23 September 2013 itu. Bila diperlukan, maka pihak Kelompok Kerja Media Online siap berdialog dengan pihak Telkomsel. Saat dikonfirmasi VIVA, Telkomsel belum bersedia memberikan berkomentar.